Kini, dunia keuangan menghadapi tantangan baru dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam hal digital money laundering (DML). DML adalah praktik berbahaya yang melibatkan penggunaan teknologi digital untuk mencurahkan uang hasil kegiatan ilegal, seperti penipuan dan pencucian uang. Hal ini mengakibatkan risiko yang berat bagi keamanan keuangan nasional dan global, terutama di Indonesia. Uang dicuri dapat berubah beberapa kali melalui transaksi kecil dan pasar kripto, membuat jejak yang sulit untuk diacak. Untuk menghadapi hal ini, penting bagi pemerintah, industri keuangan, dan masyarakat umum untuk bekerja sama dalam memperkenalkan peraturan yang ketat dan memanfaatkan teknologi untuk mencegah dan menangkap penyeleweng uang digital.